Pada hari Jumat, 31 Maret 2017 Universitas Mataram kedatangan tamu spesial dari Kementrian Luar Negeri Indonesia, yaitu Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. Ibu Retno melakukan kunjungan sembari memberikan kuliah Umum di ruang senat lantai 3, gedung rektorat Universitas Mataram. Kuliah umum yang bertemakan ”Politik Luar Negeri Indonesia dan Peluang Kerjasma Internasional” dihadiri oleh 300 civitas akademika Universitas Mataram, termasuk para staf dosen mahasiswa. Kuliah Umum dimulai sekitar pukul 10.00 WITA dengan diberi sambutan langsung oleh rektor Universitas Mataram, Bapak Prof. Ir. H. Sunarpi, Ph. D.

Usai sambutan tersebut, langsung dilanjutkan dengan oenyampaian materi dari Ibu Retno Marsudi. Materi diawali dengan penyampaian 4 prioritas politik luar negeri Indonesia pada saat ini, yaitu (1)Menjaga Keutuhan dan Kedaulatan NKRI, (2)Meningkatkan Perlindungan WNI dan BHI, (3)Meningkatkan Peran Indonesia di Kawasan dan Internasional, (4)Meningkatkan Diplomasi Ekonomi. Terkait keutuhan dan kedaulatan NKRI, Ibu Retno menjelaskan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang memiliki integritas tinggi dan tidak dapat berkompromi bagi negaa yang mengganggu integritas dan kedaulatan Indonesia. Kemudian pada poin perlindungan WNI dan BHI, Indonesia telah melakukan berbgaia upaya untuk melindungi WNI yang ada di negara lain, terutama para TKI. Indonesia telah menerapkan proses birokrasi yang lebih dipermudah bagi para calon TKI yang akan bekerja di luar negeri supaya tidak ada lagi pekerja ilegal yang ada di luar negeri. Selanjutnya meningkatkan peran Indonesia di kawasan dan Internasional, yaitu dengan melihat potensi yang ada di kawasan ASEAN agar Indonesia menjadi negara yang dapat mendominasi di kawasan. Poin terakhir adalah diplomasi ekonomi sebagai hal yang paling utama dalam setiap kepentingan nasional tiap negara. Diplomasi ekonomi Indonesia melihat potensi yang ada di pasar asean dimana Indonesia harus dapat memasarkan produknya ke negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Selain melihat potensi ekonomi di kawasan, Indonesia juga harus dapat membangun sebuah ekonomi yang terbuka dan kompetitif agar dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Namun hal yang harus digarisbawahi adalah dalam setiap pengambilan kebijakan luar negeri, pemerintah harus memperhatikan kondisi domestik negaranya mengingat 70% perumusan politik luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh kondisi domestiknya. Di akhir materi juga disampaikan isu-isu tentang politik luar negeri Indonesia, Ibu Retno juga menyampaikan berbagai isu isu yang tengah berkembang saat ini, seperti pembangunan yang dilakukan di daerah-daerah timur yang pada pemerintahan sebelumnya selalu memfokuskan di daerah barat.

Penyampaian materi selama sekitar 30 menit tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi berupa tanya jawab antara civitas akademika dengan Ibu Retno Marsudi. Penanya berasal dari dosen dan juga mahasiswa yang menanyakan berbagai isu terkait materi yang sudah di sampaikan, mulai dari isu TKI, separatisme di Papua, hingga isu privatisasi yang semuanya di jawab dengan lugas dan jelas oleh Ibu Retno Marsudi.

Dengan terjawabnya semua pertanyaan pada sesi diskusi maka menandakan berakhirnya kuliah umum tersebut pada pukul 11.30 WITA dengan ditutup oleh sesi foto bersama. Namun sebelum meninggalkan Universitas Mataram, Ibu Retno menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan motivasi kepada mahasiswa Hubungan Internasional untuk tetap bersemangat dan terus mengasah diri agar dapat bergabung dengan barisan diplomat Republik Indonesia, karena Indonesia membutuhkan para diplomata yang cerdas dan memiliki integritas yang tinggi.

Leave a Reply