Kuliah Umum yang diisi oleh Dr. Lalu Muhammad Iqbal, Direktur PWNI BHI Kementrian Luar Negeri Indonesia dengan tema “Strategic Thinking dalam Kajian Hubungan Internasional” telah terlaksana pada 29 Maret 2017 bertempat di Ruang Senat lt. 3 Gedung Rektorat Universitas Mataram dan dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri atas mahasiswa/i dan dosen. Stratregic studies yang merupakan “basic understanding” terhadap sesuatu yang interdisciplinary, dimana tidak ada batasan sudut pandang atas kajian keilmuan.Lalu multicausal, dimana suatu peristiwa disebabkan okeh banyak faktor, tidak hanya pada 1 penyebab saja. Cycles of history, dimana sejarah berkemungkinan akan terulang di masa depan, sehingga kejadian lampau dapat menjadi pelajaran untuk yang akan datang, dan yang terakhir long term and forecasting, yaitu cara berpikir jangka panjang sehingga dapat ‘memprediksi’ apa yang dapat terjadi di masa depan.
Terdapat beberapa konsep strategic, diantaranya Nation’s DNA, Margin of Error, serta Global Paradox. Nation’s DNA merupakan ‘jati diri’ dari suatu negara, yang tidak akan mudah berubah. Margin of Error yang merupakan kesalahan yang dibuat oleh suatu negara dalam mengambil keputusan. Semakin besar margin of error suatu negara, maka negara akan semakin berani mengambil keputusan walaupun kemungkinan terjadi kesalahan besar, karena dampaknya sedikit. Begitu pun sebaliknya, saat margin of error negara kecil, maka negara akan semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan dan membuat kesalahan, karena akan dapat berdampak besar pada negaranya. Lalu yang ketiga adalah Global Paradox, yang menyatakan bahwa semakin besar suatu sistem, maka yang menjadi komponen penting adalah hal-hal kecil yang ada didalamnya.