Universitas Mataram terus menerus melakukan berbagai upaya dengan dunia luar untuk dapat membangun SDM NTB agar dapat memiliki kemampuan dan kualitas yang bertaraf dunia dalam berbagai hal termasuk dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan termasuk pengelolaan Pulau-Pulau Kecil.
Dalam policy kebijakan Rektor Unram dalam bidang kerjasama: Membangun Jejaring Kerjasama Untuk Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Tinggi Prima, dalam menuju Visi dan Misi Unram untuk menjadi Univeristas Berstandar Nasional (2015), berstandar Asia (2020) dan berstandar dunia (2025). Rektor Unram mendorong civitas akademika dan unit-unit yang ada di Universitas Mataram untuk mencari berbagai upaya dalam membangun dan menguatkan kelembagaan baik yang ada di Unram maupun Pemerintah Daerah. Tindak lanjut dari kunjungan Tim Kerjasama Universitas Shunsine Coast-Unram merealisasikan dalam bentuk pelatihan SDM Pariwisata Bahari.
Desa Gili Indah di Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan maskot utama pariwisata di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam 20 tahun perkembangannya, arah pembangunan pariwisata di Gili Indah semakin tidak selaras dengan kaidah keberlanjutan sumberdaya. Universitas Mataram bersama dengan USC menyusun suatu kegiatan untuk membantu pemerintah dan masyarakat KLU, yaitu memberikan pelatihan kepada staff pemerintah dan pemuka masyarakat tentang pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Tujuan dari pelatihan ALAF (Australian Leadership Award Fellowship) dari AusAID ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman para peserta dalam pengembangan pengelolaan pariwisata pesisir yang lestari. Pelatihan ini didanai oleh AusAID dan APBD NTB, serta APBD KLU.
Kegiatan pelatihan tersebut telah dilaksanakan di Queensland, antara 7-28 Oktober 2012, yang sebagian besar teorinya diberikan oleh para pakar dari University of the Sunshine Coast (USC), Sippy Downs, di kampus tersebut. Kegiatan praktek atau kunjungan lapangan akan dilakukan di sejumlah obyek wisata pesisir di Queensland, termasuk Fraser Island, Lady Eliot Island, Hamilton Island, dan Moreton Island.Peserta terdiri dari: 4 orang wakil masyarakat Desa Gili Indah (H.M. Taufik, Zakaria, Wardana M. Saleh, Sri Hayati), 3 orang staff pemerintah KLU (Ihwan Budiman, I Wayan Bratayasa, Mira Asywarni), 3 orang staff pemerintah Provinsi NTB (Syamsudin, Windi Sri Yulianti, Irma Agriyanti), 1 orang wakil BKKPN Kupang (pengelola Taman Wisata Perairan Gili Matra, Hotmariyah). Seorang wakil dari Universitas Mataram (Imam Bachtiar) bertindak sebagai pendamping peserta pelatihan.
Kegiatan pelatihan ALAF Lombok Program ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) minggu. Pada minggu pertama peserta banyak mendapatkan teori dan latar belakang ekologi, sosial, budaya, dan pariwisata. Pada minggu kedua, kepada peserta disajikan contoh-contoh pariwisata dengan pengelolaan ekologis dan social terbaik. Peserta mengunjungi 4 (empatI pulau dengan jarak perjalanan sekitar 5000 mil dalam seminggu. Pada minggu ketiga, disamping ada penambahan teori peserta mulai menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki untuk membahas persoalan di Desa Gili Indah atau Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra
Pelatihan ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari para peserta. Disamping itu, kegiatan pelatihan ini juga telah menambah keakraban antar pemangku kepentingan, dan menambah jejaring kerja. Keduanya merupakan modal social yang sangat penting dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan di Desa Gili Indah. Aplikasi dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh tersebut direalisasikan dalam dua buah dokumen:
• Rencana aksi (kegiatan) yang dibutuhkan untuk mengelola pariwisata di Desa Gili Indah (TWP Gili Matra) secara berkelanjutan, dan
• Rencana zonasi alternatif di TWP Gili Matra.
Rencana aksi disusun berdasarkan visi Desa Gili Indah di masa depan. Semua peserta sepakat bahwa masa depan Gili Indah adalah sebagai tujuan wisata internasional yang ramah lingkungan, yang memberi manfaat besar bagi masyarakat, dan dikelola secara berkelanjutan. Penyusunan rencana aksi dilakukan dalam 3 (tiga) kelompok, tetapi secara umum hasil diskusi ketiga kelompok tersebut menunjukkan 90% kesamaan. Rencana aksi (kegiatan) tersebut dipilah dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang; serta dalam variasi kebutuhan dana yang sedikit, sedang, dan besar telah disepakati.
Di dalam kegiatan pelatihan ini, zona inti (preservasi) dapat disepakati di terumbu karang yang terletak di sebelah barat daya Gili Trawangan, di antara tempat penyelaman Shark Point dan Manta Point. Lebar zona inti tersebut adalah 50 meter ke arah luar dari dasar tubir (reef slope).
Setelah pelatihan ini para peserta telah bersepakat akan memberikan waktu, pengetahuan, dan ketrampilannya untuk membantu masyarakat Desa Gili Indah dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai awal dari kegiatan tindak lanjut tersebut, peserta pelatihan ALAF Lombok Program 2012 akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Menghadap Bupati Kabupaten Lombok Utara untuk melaporkan hasil-hasil pelatihan dan memohon dukungan Bupati terhadap rencana aplikasinya di Desa Gili Indah.
• Melakukan hal-hal kecil yang dapat dikerjakan oleh peserta pelatihan yang bermanfaat bagi Desa Gili Indah. Misalnya: mendiskusikan tentang penarikan uang konservasi dari pengunjung Gili Indah, mempersiapkan tenaga terampil dalam pemberian informasi bagi wisatawan yang datang ke Gili Indah, mempromosikan pembuatan kompos, dan melakukan advokasi tentang pentingnya Pusat Pendidikan bagi pengunjung Desa Gili Indah.
• Melakukan hal-hal yang urgen (genting) dan berdampak luas, misalnya mendiskusikan pengelolaan sampah Desa Gili Indah, memberikan masukan dalam penyusunan rencana zonasi TWP Gili Matra dan rencana pengelolaan TWP Gili Matra.
• Melakukan hal-hal yang besar dan berdampak besar untuk kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang Desa Gili Indah. Misalnya: menidskusikan masalah pengolahan limbah, dan pembangunan marina.
Rencana tindak-lanjut ini akan sulit dilakukan tanpa dukungan pemerintah kabupaten dan propinsi. Karena itu, jalinan kerjasama antara pemerintah (kabupaten, propinsi), universitas, dan masyarakat sangat penting dipertahankan dan dipelihara agar kegiatan pelatihan yang telah menghabiskan banyak waktu, dana, dan pikiran dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
Setelah kegiatan pelatihan ALAF ini,Unram dan USC juga sedang merencanakan membuat kegiatan lanjutan yang lebih besar yang akan meliputi lebih banyak kabupaten di Pulau Lombok dan juga Sumbawa. Rencana kegiatan tersebut masih dalam tahap diskusi. Kegiatan lanjutan yang sudah disusun jadwalnya adalah kegiatan bersama antara mahasiswa Unram dengan USC. Survey kepuasan wisatawan yang datang ke Gili Indah akan dilakukan di bulan Januari 2013. Pengambilan data terumbu karang dengan metode reef-check juga sedang dipersiapkan yang akan dilakukan di Gili Sulat pada bulan Januari 2013 (Dilaporkan Imam Bachtiar, Pusat Pesisir dan Kelautan Unram)(Bidang Kerjasama Universitas Mataram)


Leave a Reply